Selasa, 24 April 2012

Latar Belakang Keorganisasian Indonesia Dikanca Internasianal



Artikel Terkait:

History



Latar belakang diadakan KAA
Adalah akibat perasaan senasib dan sepenanggungan bangsa. Bangsa dikawasan Asia dan Afrika yang pernah mengalami penjajahan bangsa Eropa. Dasar pertimbangan munculnya gagasan diselenggarakannya KAA, antara lain sebagai berikut.
a.   Adanya pertentangan antara blok Barat dan blok Timur yang mengancam perdamaian dan keamanan dunia.
b.   Bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika banyak menjadi korban prakrik imperialisme dan klonialisme Negara-negara barat.

A.  Konfrensi Asia Afrika (KAA)
1.   Konfrensi Asia Afrika I (KAA I)
      Latar belakang diadakan KAA adalah akibat perasaan senasib dan sepenanggungan bangsa. Bangsa dikawasan Asia dan Afrika yang pernah mengalami penjajahan bangsa Eropa. Dasar pertimbangan munculnya gagasan diselenggarakannya KAA, antara lain sebagai berikut:
a.   Adanya pertentangan antara blok Barat dan blok Timur yang mengancam perdamaian dan keamanan dunia.
b.   Bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika banyak menjadi korban prakrik imperialisme dan klonialisme Negara-negara barat.
c.   Adanya politik ras diskriminasi di beberapa negara dikawasan Afrika.
d.   Bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika merasa perlu membentuk kerja sama dalam menghadapi masalah pembangunan, ekonomi, sosial, pendidikan, dan kebudayaan.
      Gagasan Indonesia untuk melaksanakan KAA didukung oleh Negara India, Pakistan, Sri Lanka, dan Burma (Myanmar). Kelima negara tersebut akhirnya menjadi negara sponsor dalam penyelenggaraan konfrensi pendahuluan sebagai persaingan menjelang KAA. Konfrensi tersebut meliputi Konfrensi Kolombo dan Konfrensi Bogor.
a.   Konfrensi Kolombo (Konfrensi Pancanegara I)
      Konfrensi pendahuluan uang pertama diselenggarakan di Kolombo, Sri Lanka pada tanggal 28 April – 2 Mei 1954. Konfrensi Kolombo dihadiri oleh lima orang perdanan menteri dan negara berikut ini.
      1)   Perdana Menteri Pakistan                           :  Muhammad Au Jinnah
      2)   Perdana Menteri Sri Lanka                         :  Sir Jon Kotelawala
      3)   Perdana Menteri Burma (Myanmar)            :  U Nu
      4)   Perdana Menteri Indonesia                         :  Ali Sastoamijoyo
      5)   Perdana Menteri India
      Konfrensi Kolombo berhasil mengambil keputusan, anatara lain sebagai berikut :
1)      Indocina (Vietnam) harus dimerdekakan dari penjajah Prancis,
2)      Menurut kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko,
3)      Menyetujui diadakannya KAA dan menugaskan Indonesia menyelenggarakan konfrensi tersebut.
      Konfrensi Kolombo diikuti oleh wakil lima Negara sehingga disebut Konfrensi Pancanegara.
b.   Konfrensi Bogor (Konfrensi Pacanegara II)
      Setelah diadakan Konfrensi Kolombo Pihak Indonesia kemudian mengundang Negara peserta Konfrensi Kolombo untuk menghadiri Konfrensi Bogor yang dilaksanakan pada tanggal 28-29 Desember 1954. Negara-negara yang hadir dalam Konfrensi Bogor kemudian disebut negara Pemrakarsa KAA.
      Konfrensi Bogor menghasilkan keputusan, antara lain sebagai berikut:
a.       Konfrensi Asia Afrika akan diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955.
b.      Menetapkan negara-negara yang akan diundang sebagai peserta Konfrensi Asia Afrika.
c.       Menetapkan kelima negara peserta konfrensi Bogor sebagai negara sponsor.
d.      Penetapan rancangan agenda acara konfrensi serta merumuskan pokok-pokok tujuan KAA.
Empat tujuan pokok Konfrensi Asia Afrika I yaitu:
1)   Memajukan kerja sama antara bangsa-bangsa Asia Afrika demi kepentingan bersama.
2)   Meninjau masalah-masalah sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
3)   Memecahkan masalah kedaulatan nasional, rasialisme, dan kolonialisme.
4)   Memperkuat kedudukan dan peranan Negara-negara Asia Afrika dalam usaha pendamaian dunia.

c.   Pelaksanaan Konfrensi Asia Afrika
KAA diadakan di Gedung Merdeka, Bandung pada tanggal 18 April 1955. Konfrensi dibuka dengan pidato pembukaan yang disampaikan oleh Presiden  Sukarno. Panitia KAA terdiri atas tokoh-tokoh, antara lain sebagai berikut:
1)   Ketua Konfrensi                                      :  Au Sastroamijoyo
2)   Sekretaris Jenderal                                  :  Ruslan Abdul Gani
3)   Ketua Komite Politik                               :  Ali Sastroamijoyo
4)   Ketua Komite Ekonomi                           :  Prof.R.Ruseno
5)   Ketua Komite Kebudayaan                     :  Muhammad Yamin

Dan 30 negara yang diundang, terdapat satu negara yang tidak hadir, yaitu Federasi Afrika Tengah (Rhodesia) yang masih dijajah Inggris. Sebanyak 29 yang hadir terdiri atas 23 negara Asia dan 6 negara Afrika. Negara-negara termasuk sebagai berikut:

  1. Afganistan
  2. Nepal
  3. Pakistan
  4. Pantai Emas (Ghana)
  5. Saudi Arabia
  6. Sri Lanka
  7. Sudan
  8. Syria
  9. Thailand
10. RRC

11. Turki
12. Vietnam Utara
13. Vietnam Selatan
14. Yaman
15. Yordania
16. Ethiopia
17. India
18. Indonesia
19. Irak
20. Iran
21. Jepang
22. Kamboja (Kampuchea)
23. Laos
24. Filipina
25. Lebanon
26. Liberia
27. Libia
28. Mesir
29. Myanmar (Burma)

a.   Tujuan Konfrensi Asia Afrika
      Tujuan diselenggarakan Konfrensi Asia Afrika, antara lain sebagai berikut :
1)   Mewujudkan kehendak baik, kerja sama, persahabatan  dan hubungan dibangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika,
2)   Mempertimbangkan permasalahan sosial, ekonomi, dan kebudayaan bangsa dikawasan Asia dan Afrika,
3)   Mempertimbangkan permasalahan khusus, seperti kedaulatan nasional, ras dan kolonialisme,
4)   Meningkatkan peran bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika dalam memajukan kerja sama dan perdamaian dunia.

Konfrensi Asia Afrika menghasilkan lima pokok pernyataan yang menyangkut hal berikut ini :
1)   Kerja sama dibidang Ekonomi,
2)   Kerja sama dibidang kebudayaan
3)   Hak Asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri,
4)   Masalah segenap rakyat yang terjajah,
5)   Masalah perdamaian dan kerja sama dunia.

Konfrensi Asia Afrika menghasilkan sepuluh pokok keputusan yang kemudian dikenal dengan nama Piagam Bandung atau Dasasila Bandung. Inti dari Dasasila Bandung, antara lain sebagai berikut :
1)   Menghormati hak dasar manusia sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB,
2)   Menghormati kedaulatan dan integrasi territorial semua negara,
3)   Mengakui persamaan semua bangsa, baik Negara besar maupun kecil,
4)   Tidak melakukan intervensi atau campur tangan masalah dalam negara-negara lain,
5)   Menghormati Hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri, baik sendirian maupun secara kolektif sesuai dengan piagam PBB,
6)   Tidak melakukan tekanan-tekanan terhadap negara lain,
7)   Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman-ancaman agresi terhadap keutuhan wilayah dan kemerdekaan I Negara lain,
8)   Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan Piagam PBB,
9)   Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama,
10) Menghormati hokum dan kewajiban internasional.

b.   Arti Penting KAA
      Konfrensi Asia Afrika mempunyai arti penting, seperti berikut.
1)   Perjuangan bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bandung ternyata sampai sekarang masil relevan dan sesuai.
2)   KAA mengilhami berdirinya Gerakan Nonblok yang anggotanya tidak hanya bangsa-bangsa di kawasan Asia dan Afrika yang netral tidak memihak blok Barat dan blok Timur.
3)   Meningkatkan rasa solidaritas bangsa-bangsa Asia Afrika dalam upaya memperkukuh perjuangan bersama.
4)   Politik luar negeri yang bebas dan aktif yang dijalankan Indonesia dan beberapa negara di Asia mulai berpengaruh, berkembang dan dianut oleh negara-negara lain dikawasan Asia dan Afrika.

c.   Dampak KAA
1)   Dampak bagi Indonesia
      Dampak KAA bagi bangsa Indonesia, antara lain sebagai berikut:
(a)    Perjuangan untuk mengembalikan Irian Barat mendapat dukungan dari negara-negara dikawasan Asia dan Afrika.
(b)   Politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indonesia mulai diikuti negara-negara lain.
2)   Dampak bagi negara-negara di kawasan Asia dan Afrika
      (a)  Perjuangan bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika untuk memperoleh kemerdekaan makin meningkat.
      (b)  Kemerdekaan bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika dalam percaturan politik dunia mulai mendapat arti.
      (c)  Munculnya kerjasama dan hubungan yang baik diantara Negara dikawasan Asia dan Afrika dibidang ekonomi, social, dan budaya.
3)   Dampak bagi dunia Internasional
      (a)  Ketegangan dunia menjadi berkurang.
      (b)  Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha mulai menghapus ras diskriminas dinegaranya.
      (c)  Negara-negara kolonialisme dan imperialisme mulai melepaskan daerah-daerah jajahannya.
     
2.   Konfrensi Asia Afrika II (KAA II)
            Konfrensi Asia Afrika II dilaksanakan untuk memperingati 50 tahun Konfrensi Asia Afrika yang pertama di Bandung tahun 1955. Konfrensi Asia Afrika II diselenggarakan pada tanggal 19-24 April 2005 di Jakarta dan Bandung. Konfrensi tersebut dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 22 April 2005. Konferensi Asia Afrika II diikuti oleh 89 negara yang terdiri dari kepala Negara dan utusan khusus dan Negara-negara Asia Afrika, 10 Perwakilan organisasi regional, 20 negara lain, dan 11 organisaasi internasional.
            Hasil dari Konfrensi Asia Afrika adalah sebagai berikut.
      a.   Menghasilkan kesepakatan kerja sama strategis Asia Afrika yang baru atau New Asia African Strategic Partnership (NAASP). Tujuan NAASP tersebut adalah adanya harapan yang akan membawa Negara-negara Asia Afrika menuju masa depan yang baik berdasarkan ketergantungan sendiri yang kolektif untuk memastikan adanya lingkungan internasional untuk kepentingan rakyat Negara-negara Asia Afrika. NAASP  berlandaskan pada Nawasila (sembilan sila) sebagai kelanjutan dan Dasasila Bandung. Sembilansila (Nawasila) tersebut adalah sebagai berikut:
            1)   Dasasila Bandung yang dihasilkan dan KAA 1955
            2)   Pengakuan atas keanekaragaman antara dan didalam wilayah system ekonomi dan sosial dan tingkatan pembangunan.
            3)   Komitmen pada dialog terbuka berlandaskan saling menghormati keuntungan bersama
            4)   Memajukan kerjasama Non eksklusif dengan melibatkan seluruh stake holder
            5)   Pencapaian kerja sama practis dan berkelanjutan berdasarkan keuntungan komparatif, kemitraan sejajar, visi dan pemilikan bersama dan juga tekat bersama yang kuat untuk menangani masalah-masalah bersama.
            6)   Memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun inisiatif regional/subregional yang sudah ada di Asia Afrika.
            7)   Memajemukkan masyarakat yang adil, demokratik, terbuka, bertanggung jawab, dan harmonis.
            8)   Memajukan dan melindungi hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan fundamental termasuk hak untuk membangun.
            9)   Memajukan upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam for a-fona multilateral.
      b.   Pernyataan bersama menteri tentang rencana aksi NAASP.
      c.   Pernyataan bersama pemimpin Asia Afrika tentang penanggulangan dampak bencana alam seperti tsunami dan gempa bumi.

B.  Assosiation of Southeast Asian Nations (ASEAN)
            Asean merupakan bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Negara-negara yang dikawasan Asia Tenggara. Pembentukan ASEAN secara umum bertujuan untuk melaksanakan hubungan kerja sama Negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang berdasari sifat non Militer dan non politik.
            Asean dideklarasi pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh Lima Menteri Luar Negeri Negara-negara kawasan Asia Tenggara perlunya solidaritas dan kerja sama diantara mereka. Terbentuknya Asean juga didukung adanya kesamaan dalam hal-hal berikut ini:
1.   persamaan letak geografis, yaitu berada dikawasan Asia Tenggara,
2.   persamaan budaya, yaitu melayu Austronesia,
3.   persamaan nasib dalam sejarahnya, yaitu sama-sama pernah dijajah bangsa Eropa kecuali Negara Thailand,
4.   persamaan kepentingan untuk menjalankan hubungan dan kerjasama dibidang ekonomi, social, dan kebudayaan.

Tokoh-tokoh yang menandatangani Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967, antara lain sebagai berikut.
1.   Menteri Luar negeri Indonesia                     :  Adam Malik
2.   Menteri Luar Negeri/wakil
      Perdana Menteri Malaysia                          :  Tun Abdul Razak
3.   Menteri Luar Negeri Filipina                       :  Narciso Ramos
4.   Menteri Luar Negeri Singapura                   :  S. Rajaratnam
5.   Menteri Luar Negeri Thailand`                    :  Thanat Khoman
            Pada awal berdirinya anggota ASEAN hanya terdiri dari lima Negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pada tanggal 7 januari 1984, Brunei Darussalam masuk menjadi anggota, kemudian menyusul Vietnam pada tanggal 28 Juli 1995. Laos dan Myanmar menjadi anggota ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997 dan terakhir Kmaboja (Kampuchea) menjadi anggota ASEAN pata tanggal 16 Desember 1998.
            Dengan demikian, sejak tahun 1998, semua Negara dikawasan Asia Tenggara telah resmi menjadi anggota ASEAN.
1.   Tujuan ASEAN
      Tujuan pembentukan ASEAN, antara lain sebagai berikut:
a.   Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan social, serta pengembangan kebudayaan dikawasan ASEAN melalui usaha bersama dalam semangat dan persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tengara yang sejahtera dan damai.
b.   Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan ketertiban hukum didalam Negara-negara dikawasan ASEAN.
c.   Meningkatkan kerjasama yang aktif serta saling membantu satu dengan yang lain dalam menangani masalah kepentingan bersama yang menyangkut berbagai bidang.
d.   Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang pendidikan, propesional, teknik dan admistrasi.
e.   Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdangan komoditas internasional, perbaiakan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup mereka.  
f.    Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung denagan organisasi internasional dan regional lainnya untuk menjajaki segala kemungkinan saling bekerja sama secara lebih erat diantara mereka sendiri.




2.   KTT (Konfrensi Tingkat Tinggi) I ASEAN
      Untuk mencapai tujuannya maka ASEAN sudah beberapa kali mengadakan KTT untuk merumuskan rencana kerja. KKT I ASEAN diselenggarakan pada tanggal 23-24 Februari 1976 di Denpasar Bali. KKT tersebut dhadiri oleh:
a.   Presiden Soeharto dari Indonesia selaku tuan rumah.
b.   Perdana Menteri Datuk Hussein Onn dari Malaysia
c.   Perdana Menteri Lee Kwan Yeu dari Singapura
d.   Presiden Ferdianand Marcos dari Filipina
e.   Perdana Menteri Kukrit Pramoj dari Thailand
KTT I ASEAN telah menghasilkan dua buah dokumen yaitu:
a.   Deklarasi kesepakatan ASEAN (Declaration Of ASEAN Concord)
b.   Perjanjian Persahabatan dan kerjasama (Treaty Of Amity And Cooperation)

3.   KTT II ASEAN
      KTT II ASEAN diselenggarakan di Kuala Lumpur Malaysia pada tanggal 4-5 Agustus 1977. KTT ASEAN dihadiri oleh:
a.   Presiden Soeharto dari Indonesia
b.   Perdana Menteri Datuk Hussein Onn dari Malaysia
c.   Perdana Menteri Lee Kwan Yeu dari Singapura
d.   Presiden Ferdianand Marcos dari Filipina
e.   Perdana Menteri Thanin Kraifichin dari Thailand
KTT II ASEAN mengasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut:
a.   Memberi kesempatan bagi Negara-negara dikawasan Asia Tenggara untuk menentukan garisnya sendiri tanpa campur tangan kekuatan kekutan dari luar.
b.   Menekankan kembali keinginan Negara-negara ASEAN untuk mengembangkan hubungan damai dan saling menguntungkan dengan semua Negara di Asia Tenggara termasuk Laos, Kampuchea, dan Myanmar.
c.   Terus memperjuangkan wilayah Asia Tenggara sebagai daerah damai, bebas, dan netral.
d.   Meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi sosial, dan budaya

4.   KTT III ASEAN
      KTT III ASEAN diselenggarakan di Manila Filipina pada tanggal 14-15 Desember 1987 KTT tersebut dihadiri oleh:
a.   Presiden Soeharto dari Indonesia
b.   Perdana Menteri Mahatir Mohammad dari Malaysia
c.   Perdana Menteri Lee Kwan Yeu dari Singapura
d.   Presiden Corazor Aquino dari Filipina
e.   Perdana Menteri Prem Timsolanonda dari Thailand
f.    Sultan Khasanah Bolkiah dari Brunei Darussalam
Pembicaraan dalam KTT III ASEAN adalah menyangkut peningkatan kerja sama dalam bidang ekonomi, masalah sosial, dan budaya serta mewujudkan Asia tenggara sebagai kawasan yang damai, bebas, dan netral.

5.   KTT IV ASEAN
      KTT IV ASEAN diselenggarakan di Singapura pada tanggal 27-28 Februari 1992 KTT tersebut dihadiri oleh:
a.   Presiden Soeharto dari Indonesia
b.   Perdana Menteri Mahatir Mohammad dari Malaysia
c.   Perdana Menteri Goh Chok Tong dari Singapura
d.   Presiden Corazor Aquino dari Filipina
e.   Perdana Menteri Anand Panyarachun dari Thailand
f.    Sultan Khasanah Bolkiah dari Brunei Darussalam
KTT IV ASEAN menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut:
a.   Kerjasama dibidang keamanan dan politik.
b.   Kerjasama menentukan arah ekonomi ASEAN.
c.   Pembaharuan struktur lembaga-lembaga dalam ASEAN.

KTT selanjutnya adalah KTT ASEAN Ke-V yang diadakan di Bangkok Thailand. Bentuk hubungan kerjasama Negara-negara anggota ASEAN terdiri atas bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

a.   Politik
      Dibidang politik, ASEAN sepakat untuk menyelesaikan segala permasalahan melalui meja perundingan. ASEAN sepakat untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas senjata nuklir.
b.   Ekonomi
      Dibidang ekonomi, ASEAN berupaya menciptakan kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan. Bentuk kerjasama ekonomi dapat direalisasikan, antara lain sebagai berikut:
      1)   Membuka pusat promosi ASEAN untuk perdagangan, investasi, dan pariwisata di Tokyo.
      2)   Menyediakan cadangan pangan (terutama beras).
      3)   Membangun proyek-proyek industri ASEAN, seperti proyek pabrik pupuk urea ammonia di Indonesia, dan Malaysia, proyek industri tembaga di Singapura, proyek pabrik mesin diesel di Singapura, dan proyek super Fosfor di Thailand.
      4)   Menciptakan Trefence Trading Arrangement (PTA) yang bertugas menentukan tariff rendah untuk beberapa jenis barang komoditas ASEAN.
c.   Sosial
      Dibidang sosial, ASEAN melakukan kerjasama, antara lain sebagai berikut:
1)      Pencegahan narkoba dan penanggulangannya
2)      Penaggulangan bencana alam
3)      Perlindungan terhadap anak cacat
4)      Pemerataan kesejateraan sosial masyarakat
d.   Budaya
      Dibidang budaya, ASEAN melakukan kerjasama, antara lain sebagai berikut:
1)      Tukar-menukar pelajaran dan mahasiswa
2)      Pemberantasan buta huruf
3)      Program tukar-menukar acara televisi ASEAN
4)      Temu karya pemuda ASEAN
5)      Festival lagu ASEAN

Latar Belakang Keorganisasian Indonesia Dikanca Internasianal



Artikel Terkait:

History



Latar belakang diadakan KAA
Adalah akibat perasaan senasib dan sepenanggungan bangsa. Bangsa dikawasan Asia dan Afrika yang pernah mengalami penjajahan bangsa Eropa. Dasar pertimbangan munculnya gagasan diselenggarakannya KAA, antara lain sebagai berikut.
a.   Adanya pertentangan antara blok Barat dan blok Timur yang mengancam perdamaian dan keamanan dunia.
b.   Bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika banyak menjadi korban prakrik imperialisme dan klonialisme Negara-negara barat.

A.  Konfrensi Asia Afrika (KAA)
1.   Konfrensi Asia Afrika I (KAA I)
      Latar belakang diadakan KAA adalah akibat perasaan senasib dan sepenanggungan bangsa. Bangsa dikawasan Asia dan Afrika yang pernah mengalami penjajahan bangsa Eropa. Dasar pertimbangan munculnya gagasan diselenggarakannya KAA, antara lain sebagai berikut:
a.   Adanya pertentangan antara blok Barat dan blok Timur yang mengancam perdamaian dan keamanan dunia.
b.   Bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika banyak menjadi korban prakrik imperialisme dan klonialisme Negara-negara barat.
c.   Adanya politik ras diskriminasi di beberapa negara dikawasan Afrika.
d.   Bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika merasa perlu membentuk kerja sama dalam menghadapi masalah pembangunan, ekonomi, sosial, pendidikan, dan kebudayaan.
      Gagasan Indonesia untuk melaksanakan KAA didukung oleh Negara India, Pakistan, Sri Lanka, dan Burma (Myanmar). Kelima negara tersebut akhirnya menjadi negara sponsor dalam penyelenggaraan konfrensi pendahuluan sebagai persaingan menjelang KAA. Konfrensi tersebut meliputi Konfrensi Kolombo dan Konfrensi Bogor.
a.   Konfrensi Kolombo (Konfrensi Pancanegara I)
      Konfrensi pendahuluan uang pertama diselenggarakan di Kolombo, Sri Lanka pada tanggal 28 April – 2 Mei 1954. Konfrensi Kolombo dihadiri oleh lima orang perdanan menteri dan negara berikut ini.
      1)   Perdana Menteri Pakistan                           :  Muhammad Au Jinnah
      2)   Perdana Menteri Sri Lanka                         :  Sir Jon Kotelawala
      3)   Perdana Menteri Burma (Myanmar)            :  U Nu
      4)   Perdana Menteri Indonesia                         :  Ali Sastoamijoyo
      5)   Perdana Menteri India
      Konfrensi Kolombo berhasil mengambil keputusan, anatara lain sebagai berikut :
1)      Indocina (Vietnam) harus dimerdekakan dari penjajah Prancis,
2)      Menurut kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko,
3)      Menyetujui diadakannya KAA dan menugaskan Indonesia menyelenggarakan konfrensi tersebut.
      Konfrensi Kolombo diikuti oleh wakil lima Negara sehingga disebut Konfrensi Pancanegara.
b.   Konfrensi Bogor (Konfrensi Pacanegara II)
      Setelah diadakan Konfrensi Kolombo Pihak Indonesia kemudian mengundang Negara peserta Konfrensi Kolombo untuk menghadiri Konfrensi Bogor yang dilaksanakan pada tanggal 28-29 Desember 1954. Negara-negara yang hadir dalam Konfrensi Bogor kemudian disebut negara Pemrakarsa KAA.
      Konfrensi Bogor menghasilkan keputusan, antara lain sebagai berikut:
a.       Konfrensi Asia Afrika akan diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955.
b.      Menetapkan negara-negara yang akan diundang sebagai peserta Konfrensi Asia Afrika.
c.       Menetapkan kelima negara peserta konfrensi Bogor sebagai negara sponsor.
d.      Penetapan rancangan agenda acara konfrensi serta merumuskan pokok-pokok tujuan KAA.
Empat tujuan pokok Konfrensi Asia Afrika I yaitu:
1)   Memajukan kerja sama antara bangsa-bangsa Asia Afrika demi kepentingan bersama.
2)   Meninjau masalah-masalah sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
3)   Memecahkan masalah kedaulatan nasional, rasialisme, dan kolonialisme.
4)   Memperkuat kedudukan dan peranan Negara-negara Asia Afrika dalam usaha pendamaian dunia.

c.   Pelaksanaan Konfrensi Asia Afrika
KAA diadakan di Gedung Merdeka, Bandung pada tanggal 18 April 1955. Konfrensi dibuka dengan pidato pembukaan yang disampaikan oleh Presiden  Sukarno. Panitia KAA terdiri atas tokoh-tokoh, antara lain sebagai berikut:
1)   Ketua Konfrensi                                      :  Au Sastroamijoyo
2)   Sekretaris Jenderal                                  :  Ruslan Abdul Gani
3)   Ketua Komite Politik                               :  Ali Sastroamijoyo
4)   Ketua Komite Ekonomi                           :  Prof.R.Ruseno
5)   Ketua Komite Kebudayaan                     :  Muhammad Yamin

Dan 30 negara yang diundang, terdapat satu negara yang tidak hadir, yaitu Federasi Afrika Tengah (Rhodesia) yang masih dijajah Inggris. Sebanyak 29 yang hadir terdiri atas 23 negara Asia dan 6 negara Afrika. Negara-negara termasuk sebagai berikut:

  1. Afganistan
  2. Nepal
  3. Pakistan
  4. Pantai Emas (Ghana)
  5. Saudi Arabia
  6. Sri Lanka
  7. Sudan
  8. Syria
  9. Thailand
10. RRC

11. Turki
12. Vietnam Utara
13. Vietnam Selatan
14. Yaman
15. Yordania
16. Ethiopia
17. India
18. Indonesia
19. Irak
20. Iran
21. Jepang
22. Kamboja (Kampuchea)
23. Laos
24. Filipina
25. Lebanon
26. Liberia
27. Libia
28. Mesir
29. Myanmar (Burma)

a.   Tujuan Konfrensi Asia Afrika
      Tujuan diselenggarakan Konfrensi Asia Afrika, antara lain sebagai berikut :
1)   Mewujudkan kehendak baik, kerja sama, persahabatan  dan hubungan dibangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika,
2)   Mempertimbangkan permasalahan sosial, ekonomi, dan kebudayaan bangsa dikawasan Asia dan Afrika,
3)   Mempertimbangkan permasalahan khusus, seperti kedaulatan nasional, ras dan kolonialisme,
4)   Meningkatkan peran bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika dalam memajukan kerja sama dan perdamaian dunia.

Konfrensi Asia Afrika menghasilkan lima pokok pernyataan yang menyangkut hal berikut ini :
1)   Kerja sama dibidang Ekonomi,
2)   Kerja sama dibidang kebudayaan
3)   Hak Asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri,
4)   Masalah segenap rakyat yang terjajah,
5)   Masalah perdamaian dan kerja sama dunia.

Konfrensi Asia Afrika menghasilkan sepuluh pokok keputusan yang kemudian dikenal dengan nama Piagam Bandung atau Dasasila Bandung. Inti dari Dasasila Bandung, antara lain sebagai berikut :
1)   Menghormati hak dasar manusia sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB,
2)   Menghormati kedaulatan dan integrasi territorial semua negara,
3)   Mengakui persamaan semua bangsa, baik Negara besar maupun kecil,
4)   Tidak melakukan intervensi atau campur tangan masalah dalam negara-negara lain,
5)   Menghormati Hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri, baik sendirian maupun secara kolektif sesuai dengan piagam PBB,
6)   Tidak melakukan tekanan-tekanan terhadap negara lain,
7)   Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman-ancaman agresi terhadap keutuhan wilayah dan kemerdekaan I Negara lain,
8)   Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan Piagam PBB,
9)   Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama,
10) Menghormati hokum dan kewajiban internasional.

b.   Arti Penting KAA
      Konfrensi Asia Afrika mempunyai arti penting, seperti berikut.
1)   Perjuangan bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bandung ternyata sampai sekarang masil relevan dan sesuai.
2)   KAA mengilhami berdirinya Gerakan Nonblok yang anggotanya tidak hanya bangsa-bangsa di kawasan Asia dan Afrika yang netral tidak memihak blok Barat dan blok Timur.
3)   Meningkatkan rasa solidaritas bangsa-bangsa Asia Afrika dalam upaya memperkukuh perjuangan bersama.
4)   Politik luar negeri yang bebas dan aktif yang dijalankan Indonesia dan beberapa negara di Asia mulai berpengaruh, berkembang dan dianut oleh negara-negara lain dikawasan Asia dan Afrika.

c.   Dampak KAA
1)   Dampak bagi Indonesia
      Dampak KAA bagi bangsa Indonesia, antara lain sebagai berikut:
(a)    Perjuangan untuk mengembalikan Irian Barat mendapat dukungan dari negara-negara dikawasan Asia dan Afrika.
(b)   Politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indonesia mulai diikuti negara-negara lain.
2)   Dampak bagi negara-negara di kawasan Asia dan Afrika
      (a)  Perjuangan bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika untuk memperoleh kemerdekaan makin meningkat.
      (b)  Kemerdekaan bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika dalam percaturan politik dunia mulai mendapat arti.
      (c)  Munculnya kerjasama dan hubungan yang baik diantara Negara dikawasan Asia dan Afrika dibidang ekonomi, social, dan budaya.
3)   Dampak bagi dunia Internasional
      (a)  Ketegangan dunia menjadi berkurang.
      (b)  Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha mulai menghapus ras diskriminas dinegaranya.
      (c)  Negara-negara kolonialisme dan imperialisme mulai melepaskan daerah-daerah jajahannya.
     
2.   Konfrensi Asia Afrika II (KAA II)
            Konfrensi Asia Afrika II dilaksanakan untuk memperingati 50 tahun Konfrensi Asia Afrika yang pertama di Bandung tahun 1955. Konfrensi Asia Afrika II diselenggarakan pada tanggal 19-24 April 2005 di Jakarta dan Bandung. Konfrensi tersebut dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 22 April 2005. Konferensi Asia Afrika II diikuti oleh 89 negara yang terdiri dari kepala Negara dan utusan khusus dan Negara-negara Asia Afrika, 10 Perwakilan organisasi regional, 20 negara lain, dan 11 organisaasi internasional.
            Hasil dari Konfrensi Asia Afrika adalah sebagai berikut.
      a.   Menghasilkan kesepakatan kerja sama strategis Asia Afrika yang baru atau New Asia African Strategic Partnership (NAASP). Tujuan NAASP tersebut adalah adanya harapan yang akan membawa Negara-negara Asia Afrika menuju masa depan yang baik berdasarkan ketergantungan sendiri yang kolektif untuk memastikan adanya lingkungan internasional untuk kepentingan rakyat Negara-negara Asia Afrika. NAASP  berlandaskan pada Nawasila (sembilan sila) sebagai kelanjutan dan Dasasila Bandung. Sembilansila (Nawasila) tersebut adalah sebagai berikut:
            1)   Dasasila Bandung yang dihasilkan dan KAA 1955
            2)   Pengakuan atas keanekaragaman antara dan didalam wilayah system ekonomi dan sosial dan tingkatan pembangunan.
            3)   Komitmen pada dialog terbuka berlandaskan saling menghormati keuntungan bersama
            4)   Memajukan kerjasama Non eksklusif dengan melibatkan seluruh stake holder
            5)   Pencapaian kerja sama practis dan berkelanjutan berdasarkan keuntungan komparatif, kemitraan sejajar, visi dan pemilikan bersama dan juga tekat bersama yang kuat untuk menangani masalah-masalah bersama.
            6)   Memajukan kemitraan berkelanjutan melalui melengkapi atau membangun inisiatif regional/subregional yang sudah ada di Asia Afrika.
            7)   Memajemukkan masyarakat yang adil, demokratik, terbuka, bertanggung jawab, dan harmonis.
            8)   Memajukan dan melindungi hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan fundamental termasuk hak untuk membangun.
            9)   Memajukan upaya-upaya kolektif dan terpadu dalam for a-fona multilateral.
      b.   Pernyataan bersama menteri tentang rencana aksi NAASP.
      c.   Pernyataan bersama pemimpin Asia Afrika tentang penanggulangan dampak bencana alam seperti tsunami dan gempa bumi.

B.  Assosiation of Southeast Asian Nations (ASEAN)
            Asean merupakan bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Negara-negara yang dikawasan Asia Tenggara. Pembentukan ASEAN secara umum bertujuan untuk melaksanakan hubungan kerja sama Negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang berdasari sifat non Militer dan non politik.
            Asean dideklarasi pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh Lima Menteri Luar Negeri Negara-negara kawasan Asia Tenggara perlunya solidaritas dan kerja sama diantara mereka. Terbentuknya Asean juga didukung adanya kesamaan dalam hal-hal berikut ini:
1.   persamaan letak geografis, yaitu berada dikawasan Asia Tenggara,
2.   persamaan budaya, yaitu melayu Austronesia,
3.   persamaan nasib dalam sejarahnya, yaitu sama-sama pernah dijajah bangsa Eropa kecuali Negara Thailand,
4.   persamaan kepentingan untuk menjalankan hubungan dan kerjasama dibidang ekonomi, social, dan kebudayaan.

Tokoh-tokoh yang menandatangani Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967, antara lain sebagai berikut.
1.   Menteri Luar negeri Indonesia                     :  Adam Malik
2.   Menteri Luar Negeri/wakil
      Perdana Menteri Malaysia                          :  Tun Abdul Razak
3.   Menteri Luar Negeri Filipina                       :  Narciso Ramos
4.   Menteri Luar Negeri Singapura                   :  S. Rajaratnam
5.   Menteri Luar Negeri Thailand`                    :  Thanat Khoman
            Pada awal berdirinya anggota ASEAN hanya terdiri dari lima Negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pada tanggal 7 januari 1984, Brunei Darussalam masuk menjadi anggota, kemudian menyusul Vietnam pada tanggal 28 Juli 1995. Laos dan Myanmar menjadi anggota ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997 dan terakhir Kmaboja (Kampuchea) menjadi anggota ASEAN pata tanggal 16 Desember 1998.
            Dengan demikian, sejak tahun 1998, semua Negara dikawasan Asia Tenggara telah resmi menjadi anggota ASEAN.
1.   Tujuan ASEAN
      Tujuan pembentukan ASEAN, antara lain sebagai berikut:
a.   Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan social, serta pengembangan kebudayaan dikawasan ASEAN melalui usaha bersama dalam semangat dan persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tengara yang sejahtera dan damai.
b.   Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan ketertiban hukum didalam Negara-negara dikawasan ASEAN.
c.   Meningkatkan kerjasama yang aktif serta saling membantu satu dengan yang lain dalam menangani masalah kepentingan bersama yang menyangkut berbagai bidang.
d.   Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang pendidikan, propesional, teknik dan admistrasi.
e.   Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdangan komoditas internasional, perbaiakan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup mereka.  
f.    Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung denagan organisasi internasional dan regional lainnya untuk menjajaki segala kemungkinan saling bekerja sama secara lebih erat diantara mereka sendiri.




2.   KTT (Konfrensi Tingkat Tinggi) I ASEAN
      Untuk mencapai tujuannya maka ASEAN sudah beberapa kali mengadakan KTT untuk merumuskan rencana kerja. KKT I ASEAN diselenggarakan pada tanggal 23-24 Februari 1976 di Denpasar Bali. KKT tersebut dhadiri oleh:
a.   Presiden Soeharto dari Indonesia selaku tuan rumah.
b.   Perdana Menteri Datuk Hussein Onn dari Malaysia
c.   Perdana Menteri Lee Kwan Yeu dari Singapura
d.   Presiden Ferdianand Marcos dari Filipina
e.   Perdana Menteri Kukrit Pramoj dari Thailand
KTT I ASEAN telah menghasilkan dua buah dokumen yaitu:
a.   Deklarasi kesepakatan ASEAN (Declaration Of ASEAN Concord)
b.   Perjanjian Persahabatan dan kerjasama (Treaty Of Amity And Cooperation)

3.   KTT II ASEAN
      KTT II ASEAN diselenggarakan di Kuala Lumpur Malaysia pada tanggal 4-5 Agustus 1977. KTT ASEAN dihadiri oleh:
a.   Presiden Soeharto dari Indonesia
b.   Perdana Menteri Datuk Hussein Onn dari Malaysia
c.   Perdana Menteri Lee Kwan Yeu dari Singapura
d.   Presiden Ferdianand Marcos dari Filipina
e.   Perdana Menteri Thanin Kraifichin dari Thailand
KTT II ASEAN mengasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut:
a.   Memberi kesempatan bagi Negara-negara dikawasan Asia Tenggara untuk menentukan garisnya sendiri tanpa campur tangan kekuatan kekutan dari luar.
b.   Menekankan kembali keinginan Negara-negara ASEAN untuk mengembangkan hubungan damai dan saling menguntungkan dengan semua Negara di Asia Tenggara termasuk Laos, Kampuchea, dan Myanmar.
c.   Terus memperjuangkan wilayah Asia Tenggara sebagai daerah damai, bebas, dan netral.
d.   Meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi sosial, dan budaya

4.   KTT III ASEAN
      KTT III ASEAN diselenggarakan di Manila Filipina pada tanggal 14-15 Desember 1987 KTT tersebut dihadiri oleh:
a.   Presiden Soeharto dari Indonesia
b.   Perdana Menteri Mahatir Mohammad dari Malaysia
c.   Perdana Menteri Lee Kwan Yeu dari Singapura
d.   Presiden Corazor Aquino dari Filipina
e.   Perdana Menteri Prem Timsolanonda dari Thailand
f.    Sultan Khasanah Bolkiah dari Brunei Darussalam
Pembicaraan dalam KTT III ASEAN adalah menyangkut peningkatan kerja sama dalam bidang ekonomi, masalah sosial, dan budaya serta mewujudkan Asia tenggara sebagai kawasan yang damai, bebas, dan netral.

5.   KTT IV ASEAN
      KTT IV ASEAN diselenggarakan di Singapura pada tanggal 27-28 Februari 1992 KTT tersebut dihadiri oleh:
a.   Presiden Soeharto dari Indonesia
b.   Perdana Menteri Mahatir Mohammad dari Malaysia
c.   Perdana Menteri Goh Chok Tong dari Singapura
d.   Presiden Corazor Aquino dari Filipina
e.   Perdana Menteri Anand Panyarachun dari Thailand
f.    Sultan Khasanah Bolkiah dari Brunei Darussalam
KTT IV ASEAN menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut:
a.   Kerjasama dibidang keamanan dan politik.
b.   Kerjasama menentukan arah ekonomi ASEAN.
c.   Pembaharuan struktur lembaga-lembaga dalam ASEAN.

KTT selanjutnya adalah KTT ASEAN Ke-V yang diadakan di Bangkok Thailand. Bentuk hubungan kerjasama Negara-negara anggota ASEAN terdiri atas bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

a.   Politik
      Dibidang politik, ASEAN sepakat untuk menyelesaikan segala permasalahan melalui meja perundingan. ASEAN sepakat untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas senjata nuklir.
b.   Ekonomi
      Dibidang ekonomi, ASEAN berupaya menciptakan kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan. Bentuk kerjasama ekonomi dapat direalisasikan, antara lain sebagai berikut:
      1)   Membuka pusat promosi ASEAN untuk perdagangan, investasi, dan pariwisata di Tokyo.
      2)   Menyediakan cadangan pangan (terutama beras).
      3)   Membangun proyek-proyek industri ASEAN, seperti proyek pabrik pupuk urea ammonia di Indonesia, dan Malaysia, proyek industri tembaga di Singapura, proyek pabrik mesin diesel di Singapura, dan proyek super Fosfor di Thailand.
      4)   Menciptakan Trefence Trading Arrangement (PTA) yang bertugas menentukan tariff rendah untuk beberapa jenis barang komoditas ASEAN.
c.   Sosial
      Dibidang sosial, ASEAN melakukan kerjasama, antara lain sebagai berikut:
1)      Pencegahan narkoba dan penanggulangannya
2)      Penaggulangan bencana alam
3)      Perlindungan terhadap anak cacat
4)      Pemerataan kesejateraan sosial masyarakat
d.   Budaya
      Dibidang budaya, ASEAN melakukan kerjasama, antara lain sebagai berikut:
1)      Tukar-menukar pelajaran dan mahasiswa
2)      Pemberantasan buta huruf
3)      Program tukar-menukar acara televisi ASEAN
4)      Temu karya pemuda ASEAN
5)      Festival lagu ASEAN

Welcome In Sombadebata Blog

Contoh Sliding Login Dengan JQuery

Disamping ini adalah contoh Sliding Login menggunakan JQuery. Login Form Disamping hanya Contoh dan tidak dapat digunakan layaknya Login Form FB, Karena Blog ini terbuka untuk umum tanpa perlu mendaftar menjadi Member

Tutorial

Untuk membuatnya Silahkan : KLIK DISINI

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!